PERADABAN ISLAM TURKI
UTSMANI
Halo para warganet berjumpa lagi dengan saya. Kali ini saya akan menjelaskan tentang sebuah peradaban islam yang sangat terkenal lho..., yaitu peradaban kerajaan Turki Utsmani yaudah tanpa basa-basi kembali ke laptop. selamat membaca
Paska pembubaran kesultanan Run yang
dipimpin oleh dinasti Seljuq Turki, pendahulu Utsmaniah, pada tahun 1300an
Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka yang disebut emirat Ghazi.
Salah satu emirat Ghazi dipimpin oleh Osman 1 memperluas batas permukiman turki
samoai pinggiran kekaisaran Bizantium. Tidak jelas bagaimana Osman 1 berhasil
menguasai wilayah tetangganya karena belum banyak diketahui soal sejarah
Anatolia abad pertengahan.
Pada abad setelah kematian Osman 1,
kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampai mediterania Timur dan Balkan. Putra
Osman, Orhan, menaklukan kota Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibu kota
negara Utsmaniyah. Kejatuhan Burza menandakan berakhirnya kendali Bizantium
atas Anatolia Barat Laut. Kota Thessaloniki direbut dari Republik Venesia pada
tahun 1387. Kemenangan Utsmaniyah di Kosovo tahun 1389 secara efektif mengawali
kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan memnuka jalan untuk perluasan
wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolis tahun 1396 yang dianggap
luas sebagai perang salib besar terakhir pada abad pertengahan gagal menghambat
laju bangsa Turki Utsmaniyah.
Seiring meluasnya kekuasaan turki di
Balkan. Penaklukan strategis Konstantinopel menjadi tugas penting. Kesultanan
ini mengendalikan nyaris seluruh bekas tanah Bizantium di sekitar kota, namun
warga Yunani Bizantium sempat luput ketika penguasa Turk-Mongolia, Tamerlane,
menyerbu Anatolia dalam pertempuran Ankara tahun 1402. Ia menangkap Sultan
Bayezid 1. Penangkapan Bayezid 1 menciptakan kekacauan di kalangan penduduk
Turki. Negarapun mengalami perang saudara yang berlangsung sejak 1402 sampai
1413 karena putra bayezid memperebutkan tahta. Perang berakhir ketika Mehmet 1
naik sebagai sultan dan mengembalikan kekuasaan Utsmaniyah. Kenaikannya juga
mengakhiri Interregnum yang disebut Fetret
Devri dalam bahasa Turki Utsmaniyah.
Sebagian teritori Utsmaniyah di
Balkan sempat terlepas setelah 1402. Tetapi berhasil direbut kembali oleh Murad
2 antara 1430-an dan 1450-an. Pada tanggal 10 November 1444. Murad 2
mengalahkan pasukan Hongaria, Polandia, dan Wallachia yang dipimpin oleh
Wladyslaw 3 dari Polandia (sekaligus raja Hongaria) dan Janos Hunyadi di
pertempuran Varna, pertempuran terakhir dalam perang Salib Varna 40 tahun
kemudian Janos Hunyadi mempersiapkan pasukannya (terdiri dari pasukan Hongaria
dan Wallachia) untuk menyerang Turki, namun dikalahkan oleh Murad 2 dalam
pertempuran Kosovo 2 tahun 1448.
A. Sejarah Lahirnya
Turki Utsmani
Kerajaan
Turki Utsmani berasal dari salah satu suku di turki barat yaitu suku kayi, saat
Jengkis Khan melakukan penyerbuan dan penyerangan di wilayah Turkistan yang
dialami oleh suku kayi.Sulaiman Syah pemimpin suku Kayi, meminta pertolongan
kepada penguasa Transoksania bernama jalaludin Mungurbiti bin khawarizmi, namun
pada akhirnya Transoksania juga bisa dikuasai oleh Mongol. Sulaiman Syah lelu
memimpin anggotanya untuk pergi ke Kurdistan dan ke Azerbaijan, tepatnya di
perbatasan Asia kecil. Di daerah inilah mereka menetap dan melakukan aktivitas
kehidupan.
Sulaiman
Syah berusaha memasuki wilayah Syam, Namun saat menyebrangi sungai Eufrat
datang banjir hingga ia meninggal dunia. Sulaiman Syah memiliki empat putra,
yaitu Sankurtakin, Tongdai, Ertoghrul dan Dandan. Sepeniggal Sulaiman Syah
anggotanya terbagi dalam dua kelompok, yaitu yang ingin kembali ke daerah asal
diikuti dua putra Sulaiman Syah yaitu Sankurtakin dan Tongdai, dan yang ingin
melanjutkan ke Asia kecil diikuti oleh Ertoghrul dan Dandan. Kelompok yang
ingin melanjutkan ke Asia kecil mengangkat Ertoghrul, putra ketiga Sulaiman
Syah sebagai pemimpin baru mereka hingga mereka akhirnya menetap di Anatolia.
Ketika
terjadi pertempuran antara pasukan sultan Alaudin 1 dari bani Saljuk Rum dengan
kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) maka Ertoghrul dan para pengikutnya
membantu pasukan Alaudin 1 hingga mencapai kemenangan. Atas bantuan ini Alaudin
1 sangat berterimakasih dan memberi hadiah kepadanya berupa daerah di
pegunungan Ermenia dan lembah Saguta di sepanjang sungai Sakaria. Ertoghrul dan
pasukannya mendapat tugas dari Alaudin 1 untuk menaklukan dan menguasai daerah
pesisir Laut Hitam, ke Brussa hingga Eskisher. Pasukan Ertoghrul oleh Alaudin 1
diberi gelar Muqaddimah Sultan (tentara
pelopor sultan), sedangkan Ertoghrul sendiri mendapat gelar Sultan Oki (kening sultan).
Ertoghrul
pada tahun 1288 M meninggal dunia. Oleh Alaudin 1 diangkatlah putranya yang
bernama Utsman sebagai penggantinya, karena kesetiaanya Alaudin 1 memberinya
gelar Bey pada Utsman dan diberikan daerah yang lebih luas serta dapat memakai
mata uang sendiri, ahkan mananya s=juga disebut dalam setiap khutbah Jumat.
Pada tahun 1299 M Ghazan Khan dari Mongol yang menyerang Seljuk Rum tetapi
serangan itu bisa digagalkan oleh Utsman. Tak lama kemudian Sultan Alaudin 1
meninggal dunia, sementara Sultan Alaudin 1 tidak memiliki putra yang pantas
menggantikan kedudukannya.Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Utsman untuk
menyatakan diri sebagai "Padisah Utsmaniyah"( raja keluarga Utsman)
yang juga mendapatkan dukungan penuh dari rakyat. dengan demikian berdirilah
kerajaan Utsmani dan ibukota kerajaan Utsmani pertama di Qurah Hisyar (
Iskisyiyar)
Comments
Post a Comment